Yang Perlu Dilakukan Sebelum dan Sesudah Imunisasi

Imunisasi sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuh anak, agar mencegahnya dari penyakit. Untuk membentuk kekebalan yang tinggi, anak harus dalam kondisi yang optimal. Anak yang sedang sakit, misalnya diare atau demam berdarah, badannya tengah melawan penyakit. Jika dimasukkan kuman atau virus lain dalam imunisasi, maka tubuhnya akan bekerja sangat berat, sehingga kekebalan yang terbentuk tidak tinggi. Namun, jika anak mengalami batuk dan flu ringan, anak masih dapat diimunisasi. Jadi, apa yang perlu orangtua siapkan sebelum dan sesudah imunisasi?

Sebelum Imunisasi

1. Pastikan anak dalam kondisi prima sebelum pemberian imunisasi. Setiap kali akan dilakukan imunisasi, petugas kesehatan atau dokter akan melakukan wawancara kepada orangtua mengenai kondisi si Kecil. Pemberian imunisasi dalam keadaan sakit ringan tidak akan mempengaruhi pembentukan kekebalan tubuh atau antibodi.

2. Tidak masalah ketika kondisi si anak tengah sakit dan tidak memungkinkan untuk mendapatkan imunisasi sesuai jadwalnya. Orangtua dapat menunggu kesehatan si Kecil untuk pulih kembali. Setelah si Kecil sembuh, barulah bisa membawanya ke dokter untuk diberikan imunisasi. Jika terlambat memberikan imunisasi dari jadwal yang sudah ada atau tidak teratur, pemberian imunisasi berikutnya tidak perlu diulang kembali dan bisa diteruskan sesuai jadwalnya.

Setelah Imunisasi

1. Dirangkum dari nutriclub.co.id, setelah pemberian imunisasi, berikanlah istirahat yang cukup kepada si Kecil. Karena bisa saja anak mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti demam , rewel, sering menangis atau timbul pembengkakan di tempat suntikan yang disertai ruam kemerahan.

2. Beberapa jenis vaksin dapat menimbulkan demam. Jenis vaksin tersebut adalah DPT, Campak, Hib. Demamnya pun bervariasi, bisa ringan atau tinggi. Pada keadaan demam, Ibu dapat memberikan obat penurun panas atau melakukan kompres hangat.

3. Vaksin sebaiknya diberikan sesuai jadwal agar imunitas anak optimal. Vaksin yang terlambat diberikan dapat dilanjutkan tanpa mengenal istilah hangus. Vaksin yang diberikan terlambat dapat tetap melindungi anak, walaupun tidak sebaik yang diberikan tepat waktu. Untuk mengejar keterlambatan, dapat digunakan vaksin kombinasi atau pemberian secara bersamaan.

 

Komentar

%d bloggers like this: