Ciri-ciri Depresi Beserta Tingkatan Penanganannya

Saat mengalami depresi, Anda biasanya akan merasa sedih berkepanjangan, putus harapan, tidak punya motivasi untuk beraktivitas. Kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulunya menghibur, dan menyalahkan diri sendiri.

Tanda-Tanda Seseorang Tengah Mengalami Depresi

Depresi juga kerap membuat kegiatan sehari-hari seperti bersekolah atau bekerja menjadi tidak menyenangkan. Bahkan, untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain maupun keluarga sendiri terasa begitu berat.

Depresi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti gangguan depresi persisten, depresi perinatal, gangguan bipolar, depresi mayor, gangguan afektif musiman, depresi psikotik. Tingkat depresi juga dibagi menjadi beberapa klasifikasi, sesuai dengan penjelasan di bawah ini:

1. Gangguan Mood Ringan dan Depresi Sedang

Ditandai dengan gejala depresi berkepanjangan setidaknya 2 tahun tanpa episode depresi utama. Untuk dapat didiagnosis depresi ringan-sedang, seseorang harus menunjukkan perasaan depresi ditambah setidaknya dua lainnya suasana hati yang berhubungan dengan gejala.

2. Batas Depresi Borderline

Ditandai dengan gejala perasaan depresi yang berkepanjangan disertai perasaan depresi lebih dari dua suasana hati yang berhubungan dengan gejala.

3. Depresi Berat

Ditandai dengan gejala depresi utama selama 2 minggu atau lebih. Untuk dapat didiagnosis depresi berat harus mengalami 1 atau 2 dari total 5 gejala depresi utama.

4. Depresi Ekstrim

Ditandai dengan gejala depresi utama yang berkepanjangan. Untuk dapat diagnosis depresi ekstrim mengalami lebih dari 2 dari total 5 gejala depresi utama

Tingkatan depresi ini bisa membuat Anda merasa hidup ini tidak ada gunanya. Bahkan dapat memicu penderita untuk melakukan bunuh diri. Depresi juga menyebabkan penurunan status kesehatan seseorang, disamping dari berkurangnya motivasi, emosi, dan kemampuan kognitif.

Hal ini menyebabkan individu dengan depresi menjadi tidak dapat berfungsi secara efektif sehingga terdapat ketergantungan, kehilangan percaya diri, termasuk penurunan kemampuan berkomunikasi. Tidak jarang terjadi gangguan sosial yang dapat memperburuk kondisi kesehatan penderita depresi, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit kronis dan berulang.

Gejala-Gejala Depresi yang Seringkali Muncul

Depresi yang dikombinasikan dengan penyakit kronik akan memperburuk kondisi kesehatan dan meningkatkan risiko kematian. Berikut adalah gejala-gejala depresi yang dapat tampil sesuai usia dari penderitanya:

1. Merasa Rendah Diri dan Tidak Berharga

Biasanya, akan selalu ada suara-suara di dalam kepala seperti “saya tidak cukup baik” atau “saya tidak berhargaā€¯. Selain itu, Anda selalu dihantui rasa bersalah dan memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri.

2. Dipenuhi dengan Pikiran Kematian

Pemikiran berulang tentang bagaimana Anda akan meninggal, bagaimana perasaan teman dan sanak keluarga jika Anda meninggal, dan bagaimana cara bunuh diri yang efektif bisa menjadi indikator yang sangat kuat Anda mengalami depresi.

3. Panik dan Mudah Cemas

Perasaan ketakutan berlebihan akan sesuatu bisa jadi merupakan tanda dari gangguan kecemasan. Namun, bisa jadi itu juga merupakan tanda dari depresi. Orang yang sedang mengalami depresi seringkali memberikan gejala berupa kecemasan atau panik yang berlebihan.

4. Mudah Lelah dan Tidak Bersemangat

Rasa lelah yang berlebih pada penderita depresi bisa jadi disebabkan oleh perasaan sedih atau merasa putus asa dan tidak berdaya, yang kemudian “menyedot” energi Anda. Anda menjadi cepat lelah bahkan untuk bangun dari tempat tidur.

5. Merasakan Nyeri yang Tidak Diketahui Penyebabnya

Nyeri emosional dari depresi bisa saja menimbulkan nyeri fisik seperti nyeri kepala, gangguan perut, leher, punggung bahkan mual. Seseorang yang sedang mengalami depresi dan memiliki kesedihan dan stress yang mendalam seringkali tidak mampu menahan emosinya dan emosi tersebut dalam bentuk keluhan fisik.

Penyebab dan Faktor Risiko Depresi

Tidak ada satu pun penyebab depresi secara spesifik. Depresi terpicu oleh kombinasi beberapa faktor, yaitu genetik, biologis, lingkungan dan faktor psikologis. Jika di dalam riwayat kesehatan keluarga Anda terdapat orang yang menderita depresi, maka terdapat kecenderungan bagi Anda untuk mengalaminya juga. Inilah beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya depresi:

  • Kejadian tragis atau signifikan seperti kehilangan seseorang atau pun pekerjaan.

  • Kehamilan dan/atau melahirkan.

  • Masalah keuangan.

  • Terisolasi secara sosial.

  • Trauma masa kecil.

  • Ketergantungan terhadap narkoba dan/atau alkohol.

Selain hal-hal di atas, beberapa kondisi medis yang berlangsung lama dan mengancam hidup juga bisa memicu depresi pada penderitanya, seperti penyakit jantung koroner, atau kanker. Kelenjar tiroid yang kurang aktif, atau cedera kepala minor yang merusak kelenjar kecil basal otak (pituitary gland) bisa menimbulkan beberapa gejala seperti sangat kelelahan dan kehilangan libido.

Dengan mengetahui penyebab terjadinya depresi, perawatan dan pengobatan dapat dilakukan sesuai masalah yang dialami. Selain itu, mengadakan perbaikan dalam gaya hidup juga dapat sangat membantu memperbaiki kondisi depresi.

Beberapa perbaikan tersebut di antaranya adalah memperbaiki hubungan dengan sesama, sering berolahraga dan makan makanan sehat dan alami. Tanpa penanganan dan pengobatan yang tepat, depresi bisa mengganggu hubungan dengan orang di sekitar Anda.

Berlatih teknik relaksasi dan mengontrol stres, serta mengatasi berbagai pikiran negatif dapat dilakukan sebelum mengambil obat antidepresi. Ketika merasakan beberapa gejala depresi yang berlangsung setiap hari selama dua minggu, segera temui dokter agar proses pemulihan bisa dimulai dan dilakukan sepenuhnya.

 

Komentar

%d bloggers like this: