Mengenal Tanaman Kastuba Beserta Khasiatnya

Tanaman Kastuba, atau yang juga dikenal dengan nama Poinsettia, berasal dari Meksiko. Umumnya tanaman ini ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan dan di taman-taman sekitar rumah Anda. Nama Poinsettia sendiri diambil dari nama duta besar pertama Amerika Serikat untuk Meksiko, Joel Roberts Poinsett yang pertama kali memperkenalkan tumbuhan ini di negaranya.

Karakteristik Tanaman Kastuba

Kastuba merupakan tanaman yang umum ditemui menjelang perayaan Hari Natal. Tampilan tumbuhan ini pasti mudah dikenali dari salah satu karakter fisiknya, yaitu daun bagian atas yang berwarna merah, sementara di bawahnya daun berwarna hijau. Warna daun yang berwarna merah itulah yang terasa sesuai dengan berbagai hiasan Natal lainnya.

Tanaman Kastuba bisa ditemukan pada daerah dengan ketinggian 1-1400 mdpl. Tetapi untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok jika ditanam pada ketinggian 600 m dpl. Tanaman perdu tegak dengan tinggi 1.5-4 m ini mempunyai batang berkayu, bercabang, dan bergetah seperti susu.

Daun Kastuba tunggal dan bertangkai daun yang letaknya tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips memanjang, yang besar umumnya mempunyai 2-4 lekukan, ujung clan pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 7-15 cm, lebar 2.5-6 cm, dan di bagian bawah mempunyai rambut halus.

Bunga majemuk berbentuk cawan dalam susunan yang khas disebut cyathium, keluar dari ujung tangkai. Bunga Kastuba akan tumbuh dengan baik jika ditempatkan pada tempat yang tidak langsung terkena sinar matahari.

Namun demikian, bunga Kastuba tetap memerlukan sinar matahari, terutama sinar matahari pagi. Karena itu bunga Kastuba biasanya ditanam di dalam ruangan dan disimpan pada ruangan yang ternaungi.

Karena itu, untuk mengakalinya, tanaman dapat diletakan di tempat yang gelap dalam jangka waktu lama. Bisa juga dengan menutupi tanaman atau bagian atasnya dengan kain atau plastik hitam lalu jauhkan dari sinar matahari selama sekitar satu bulan.

Pada malam hari, dari pukul 17.00 hingga 06.00 WIB, penutup tersebut dapat dibuka untuk memberi udara pada tanaman. Suhu yang diijinkan pada siang hari adalah 20-21.1 °C dan pada malam hari tidak boleh kurang dari 15.6 °C.

Seiring majunya teknologi, daun bagian atas Kastuba tidak hanya berwarna merah, daun tersebut kini memiliki warna yang bervariasi, seperti merah muda, kuning, dan putih. Namun, apa pun warna daunnya, Kastuba tentunya dapat menjadi tanaman indoor yang menarik dan dengan warnanya tersebut dapat menghias ruangan.

Tips Merawat Kastuba

Bunga Kastuba bisa diperbanyak dengan cara stek batang. Cara ini merupakan cara pembiakan bunga Kastuba yang sederhana, cepat, dan menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya. Untuk melakukan stek bunga Kastuba ini pilih tanaman induk yang sehat, pertumbuhannya bagus, bebas dari serangan hama penyakit, dan juga pilihlah yang memiliki kualitas bibit unggul.

Perawatan yang diperlukan Bunga katsuba agar awet meliputi penyiraman dilakukan secara rutin setiap hari dengan konsentrasi 100 cc/pot. Sesuaikan banyaknya air dengan kelembaban udara sekitar juga, jika cuaca tidak terlalu panas, maka konsentrasi penyiramannya bisa dikurangi.

Setelah itu, bunga Kastuba perlu dipupuk menggunakan pupuk yang kandungan unsur hara N-nya besar, yang berguna agar proses pertumbuhan tanaman bisa baik, dan daunnya bisa tumbuh lebar dan hijau. Setelah tanaman mulai mengeluarkan bunga, beri pupuk dengan kandungan unsur fosfor tinggi.

Manfaat Tanaman Kastuba Bagi Manusia

Tanaman Kastuba ini banyak mengandung vitamin C, seng, klorofil, kalsium, dan zat besi. Di beberapa daerah di Indonesia, Kastuba kerap digunakan sebagai daun pembungkus buntil. Daun ini juga bisa diolah sebagai campuran sayur untuk urap atau dibuat lodeh.

Khasiat daun yang lebih optimal bisa diperoleh jika daun tidak dimasak berlebihan atau terlalu lama. Jika hal ini terjadi, khasiat daun hanyalah sebagai sumber mineral dan serat pangan yang bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan.

Namun begitu, Kastuba pun sering disebut dengan godong racun (daun racun). Benarkah tanaman ini beracun? Menurut beberapa penelitian, racun di dalam tanaman ini tak parah. Kasus yang biasanya terjadi adalah jika terpapar Kastuba, maka akan membuat rasa tidak nyaman pada tubuh.

Berikut adalah gangguan yang biasa terjadi usai melakukan kontak dengan tanaman natal ini:

1. Muncul Ruam dan Gatal

Getah Kastuba yang terkena kulit bisa menyebabkan ruam dan gatal pada kulit. Jika hal ini terjadi, segera cuci area kulit yang terpapar dengan sabun dan air. Jika belum reda juga, kompres bagian tersebut dengan air es untuk mengurangi gatal pada kulit.

2. Diare

Beberapa orang yang  memakan Kastuba diketahui akan mengalami sakit perut ringan, muntah dan diare, terutama mereka yang memiliki pencernaan yang sensitif. Apabila hal ini terjadi, segera berkumur dan bersihkan mulut menggunakan air atau teh yang bersifat menetralisir racun.

3. Iritasi Mata

Jika getah tanaman Kastuba mengenai mata bisa mengakibatkan mata merah dan iritasi. Jika ini terjadi segera basuh dengan air. Jika reaksi alergi yang dirasakan parah segera cari pertolongan medis.

Di Indonesia, tanaman Kastuba ini memang dikenal karena khasiat dan kegunaannya yang bermacam-macam. Walaupun memiliki sedikit reaksi racun, tanaman Kastuba dipercaya mampu mengobati berbagai macam penyakit secara tradisional hingga saat ini.

 

Komentar

%d bloggers like this: