Industri jamu skala rumah tangga di Indonesia dimulai sejak 200 tahun yang lalu, dirintis oleh Ny. Item dan Ny. Kembar di Ambarawa, Jawa Tengah pada tahun 1825. Kemudian, di awal 1900 beberapa industri jamu bermunculan, dan bertahan hingga sekarang. Banyak industri jamu yang telah menggunakan teknologi terbaru baik dalam pengolahan, pengemasan, pemasaran dan pengujian secara medis yang lebih terjamin.
Produk jamu yang dulunya identik dengan pengolahan secara sederhana, kini telah diproses secara modern, mekanis dengan pengolahan yang higienis. Berkat adanya industri-industri jamu ini, jamu menjadi mudah diperoleh di seluruh pelosok negeri, bahkan sampai diekspor ke mancanegara, dan penggunaan jamu menjadi sangat luas, yaitu sebagai pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, kebugaran, relaksasi dan kecantikan.
Pengguna jamu pun bukan hanya masyarakat di pedesaan saja, tetapi juga masyarakat modern yang tingal di kota-kota besar. Saat ini, diperkirakan 80% penduduk Indonesia pernah menggunakan Jamu. Bahkan banyak produk jamu Indonesia yang manfaatnya sudah diakui oleh para pakar kesehatan internasional. Bertitik tolak dari bukti-bukti sejarah penggunaan tanaman obat di atas, dan eratnya penggunaan tanaman obat dalam kehidupan sehari-hari, jamu sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia, sehingga jamu telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia, dan memang tepat bila dikatakan JAMU ADALAH BRAND INDONESIA. (www.balittro.litbang.deptan.go.id)