Bunga matahari memiliki nama latin Helianthus annuus L. Tanaman berbatang basah ini biasanya tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Karena bentuknya yang indah, bunga ini digunakan sebagai tanaman hias dan kini digunakan juga sebagai pengobatan. Bunga matahari sendiri mengandung helianthoside A-B-C, quercimeritrin, asam echinocysat, dan asam oleanolat. Kemudian, di dalam bijinya juga mengandung prostaglandin E, beta-sitosterol, asam quinat, phytin, asam chlorogenic, dan 3,4-benzopyrine.
Dilansir dari jendela-alam.com, di dalam setiap 100 gram bijinya, terdapat kandungan lemak total 100 yakni terdiri dari lemak jenuh (9,8%), lemak tak jenuh Oleat (11,7%) dan Linoleat (72,9%).
Tak hanya bijinya saja yang memiliki manfaat, namun bagian tubuh yang lain juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Seperti sumsum batangnya yang memiliki khasiat untuk menambah vitalitas, mengobati liver, merangsang pengeluaran air kemih, analgesik, dan lainnya. Akar tanaman ini juga berguna untuk mengobati infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), dan batuk rejan.
Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah minyak bunga matahari, yang diyakini dapat mengatasi berbagai penyakit kronis termasuk penyakit jantung dan gangguan saraf. Selain mengandung minyak tak jenuh rantai tunggal yang baik untuk jantung, minyak ini juga mengandung vitamin E yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Kandungan ini berguna untuk perawatan kulit karena dapat melawan efek penuaan seperti keriput dan kulit kusam.
Selain itu, akar bunga matahari juga dapat diolah untuk pengobatan. Seperti yang dirangkum dari manfaatbuahdaun.blogspot.com, bahwa akar bunga matahari berkhasiat untuk mengobati infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk rejan (pertussis), keputihan (leucorrhoe).