Perkembangan akupunktur di Indonesia bisa dikatakan cukup bersaing dengan perkembangannya di negara lain. Para perantau Cina-lah yang membawa kebiasaan, kebudayaan, juga cara pengobatanya ke Indonesia. Hanya saja sebelum tahun 1963, ilmu akupunktur itu hidup sebatas dalam lingkungan mereka dan sekitarnya saja, dan hanya sinshe yang melakukan praktek.
Pada tahun 1963, dalam rangka penelitian dan pengembangan cara pengobatan Timur, termasuk ilmu akupunktur, atas intruksi Mentri Kesehatan masa itu, Prof. Dr. Satrio, Departemen Kesehatan telah membentuk Tim Riset Ilmu Pengobatan Tradisional Timur.
Mulai saat itu praktek akupunktur pun diadakan secara resmi di Rumah Sakit Umum Pusat Jakarta yang kemudian berkembang menjadi sub bagian di bagian Penyakit Dalam, dan selanjutnya menjadi Unit Akupunktur Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo pada masa kini. Di samping memberi pelayanan poliklinis terhadap pengunjung atau penderita, Unit Akupunktur R.S. Dr. Cipto Mangunkusumo juga menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan dokter ahli akupunktur baru.
Sumber