Untuk mengetahui apakah seseorang positif terkena virus HIV, sebenarnya kita tak dapat melihatnya secara langsung, tak ada gejala khusus yang terlihat. Untuk mengetahui apakah terjangkit Virus HIV, satu-satunya cara adalah dengan pemeriksaan laboratorium dengan melakukan tes darah yang termasuk bagian dari VCT (Voluntary Counselling and Testing) atau yang dalam bahasa Indonesia disebut KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela).
Tes HIV merupakan tes terhadap antibodi akibat masuknya HIV ke dalam tubuh atau tes antigen yang mendeteksi adanya virus itu sendiri. Dengan kata lain, tes HIV adalah tes darah yang dipakai untuk memastikan seseorang terinfeksi HIV atau tidak. Berikut ini fase HIV / AIDS yang terjadi pada tubuh:
Fase Pertama (Periode Jendela)
- Virus HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah.
- Gejala dan tanda belum terlihat jelas, orang tersebut terlihat masih sehat dan merasa sehat.
- Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini.
- Fase ini berlangsung sekitar 2 minggu – 6 bulan.
Fase Kedua (HIV Positif Tanpa Gejala)
- Virus HIV mulai berkembang biak di dalam tubuh.
- Masih belum terlihat gejala khusus.
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibodi terhadap HIV.
- Fase ini berlangsung selama 5 – 10 tahun.
Fase Ketiga (HIV Positif Muncul Gejala)
Mulai muncul gejala-gejala penyakit terkait dengan HIV karena menurunya sistem imun, seperti:
- Keringat dingin berlebihan pada waktu malam.
- Diare terus menerus.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Flu tidak sembuh-sembuh.
- Nafsu makan berkurang.
- Berat badan terus menurun, yaitu 10% dari berat badan awal dalam waktu 1 bulan.
Fase Keempat (AIDS)
- Sistem kekebalan tubuh menurun drastis, sehingga penyakit mudah menyerang tubuh.
- Pada fase ini kekebalan tubuh berkurang dan timbul penyakit tertentu yang disebut dengan infeksi oportunistik seperti :
- Kanker kulit yang disebut dengan sarkoma kaposi
- Infeksi paru-paru
- Infeksi usus yang menyebabkan diare terus menerus
- Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental, sakit kepala dan sariawan
3. Pada akhirnya, penderita AIDS akan meninggal karena penyakit oportunistik yang dideritanya.