Kanker tidak memandang bulu. Tak hanya orang tua saja yang dapat terkena kanker, anak-anak sekalipun dapat terserang penyakit ini. Dikutip dari rumahkanker.com, diperkirakan 2-4% dari keseluruhan kanker menyerang anak-anak. Meskipun angka ini tampak kecil, tetapi kanker menyumbangkan 10% kematian pada anak-anak. Dan menurut data tahun 2007, di Indonesia setiap tahunnya ditemukan sekitar 4.100 pasien kanker anak yang baru. Berikut jenis kanker yang paling sering ditemukan pada anak:
1. Leukimia (Kanker Darah)
Dibanding jenis kanker lainnya, leukemia atau kanker darah putih merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada anak-anak. Gejala yang perlu diwaspadai dan sering ditemukan pada leukemia antara lain wajah pucat, lesu, lemah, demam yang tidak jelas sebabnya dan tidak sembuh oleh antibiotik, perdarahan yang tidak jelas sebabnya, permukaan kulit tampak lebam biru kehitaman padahal tidak terbentur, nyeri anggota gerak (tulang), perut bengkak/keras, pembesaran kelenjar getah bening.
2. Retinoblastoma (Kanker Mata)
Kanker ini paling banyak menyerang bayi berusia 6 bulan – 2 tahun. Gejala yang perlu diwaspadai adalah adanya bercak putih di bagian tengah mata yang seolah bersinar bila kena cahaya (seperti mata kucing). Gejala lain adalah penglihatan terganggu, juling mendadak, dan pada stadium lanjut bola mata menonjol keluar.
3. Osteosarkoma (Kanker Tulang)
Osteosarkoma biasanya menyerang anak usia 10-20 tahun. Dapat menyerang setiap bagian tulang, tetapi yang terbanyak ditemukan pada tungkai, lengan, dan pinggul. Biasanya ditandai rasa nyeri dan pembengkakan pada tulang. Kadang-kadang didahului benturan keras, seperti jatuh yang tidak jelas penyebabnya.
4. Neuroblastoma (Kanker Saraf)
Kebanyakan ditemukkan pada bayi baru lahir hingga usia 4 tahun, dengan perbandingan kasus pada anak laki-laki 1,2 kali lebih banyak daripada anak perempuan. Ciri-ciri yang menandakan gejala awal neuroblastoma antara lain benjolan di perut serta perdarahan pada mata. Bila terdapat di tulang belakang, dapat menekan saraf tulang belakang dan mengakibatkan kelumpuhan yang cepat. Penyebaran pada tulang dapat menyebabkan patah tulang tanpa sebab, tanpa nyeri, sehingga penderita mendadak pincang.
5. Limfoma Magligna (Kanker Kelenjar Getah Bening)
Anak laki-laki cenderung lebih rentan dibanding anak perempuan untuk terkena jenis kanker ini, dengan perbandingan antara 2,5 berbanding 1. Gejala yang harus diwaspadai adalah bila terjadi pembengkakan progresif kelenjar-kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan usus, tanpa disertai radang dan rasa nyeri. Bila timbul di kelenjar getah bening dalam usus, dapat menyebabkan sumbatan pada usus dengan gejala sakit perut.